Jumat, 30 Mei 2014

Pengertian Bangsa dan Faktor Pembentuk Bangsa

PENGERTIAN BANGSA DAN FAKTOR PEMBENTUK BANGSA

A. Pengertian Bangsa
Bangsa dalam bahasa inggris disebut "nation", yang berarti sejumlah orang yang dipersatukan karena persamaan cita-cita dan keinginan untuk bernegara. Bangsa sendiri berasal dari bahasa sansekerta "wangsa" yang berarti orang-orang yang satu keturunan. Berikut ini beberapa definisi mengenai bangsa menurut para ahli:

a. Ernest Renan (Perancis)
    Bangsa terbentuk karena adanya keinginan untuk hidup bersama atau hasrat bersatu dengan perasaan setia kawan yang agung, memiliki persamaan sejarah masa lampau dan persamaan cita-cita.

b. F. Ratzel (Jerman)
    Bangsa terbentuk karena adanya hasrat bersatu. Hasrat itu timbul karena adanya rasa kesatuan antara manusia dan tempat tinggalnya (paham geopolitik)

c. Otto Bauer (Jerman)
    Bangsa adalah sekelompok manusia yang memunyai persamaan karakter yang tumbuh karena adanya persamaan nasib.

d. Hans Kohn
    Bangsa adalah buah hasil tenaga hidup manusia dalam sejarah yang merupakan golongan yang beraneka ragam dan tidak dapat dirumuskan secara eksak. Faktor-faktor terbentuknya bangsa berupa persamaan keturunan, wilayah, bahasa, adat istiadat, kesamaan politik, perasaan, dan agama.

e. Ben Anderson
    Bangsa merupakan komunitas politik yang dibayangkan dalam wilayah yang jelas batasnya dan berdaulat.


B. Faktor-faktor Pembentuk Bangsa
Bangsa terbentuk karena beberapa faktor yaitu primordial, sakral, tokoh, sejarah, bhineka tunggal ika (unity in diversity), perkembangan ekonomi, dan kelembagaan. Berikut penjelasan dari faktor-faktor tersebut:

a. Primordial
    Primordial berarti adanya ikatan kekerabatan (darah dan keluarga) dan kesamaan suku bangsa, daerah, bahasa dan adat istiadat. Namun, kemajemukan secara budaya biasanya belum menjamin pembentukan nasionalis karena mudah terjadi konflik nilai.

b. Sakral
    Kesamaan akan kepercayaan agama yang dianut oleh masyarakat menimbulkan ideologi doktriner yang kuat dalam suatu masyarakat sehingga keterkaitanya dapat membentuk bangsa dan negara. Namun hal ini juga belum menjamin pembentukan nasionalitas karena masing-masing masyrarakat memiliki penilaian yang berbeda-beda.

c. Tokoh
    Tokoh karismatik bisa jadi panutan masyarakat untuk mewujudkan visi dan misi bangsa. Sifat kepemimpinan seperti ini tidak bisa diwariskan. Di indonesia contohnya seperti Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta.

d. Sejarah
    Sejarah dan pengalaman di masa lalu seperti penderitaan akibat penjajahan akan melahirkan solidaritas atau rasa senasib dan sepenanggungan sehingga memungkinkan memunculkan suatu tekad untuk satu tujuan antar kelompok masyarakat.

e. Bhineka Tunggal Ika (Unity in Diversity)
    Faktor bhineka tunggal ika merupakan faktor kesadaran antar anggota masyarakat mengenai pentingnya persatuan dalam berbagai perbedaan.

f. Perkembangan Ekonomi
    Faktor perkembangan ekonomi yang terspesialisasi sesuai kebutuhan masyarakat menyebabkan meningkatnya kebutuhan masyarakat sehingga ini akan menyebabkan ketergantungan akan orang lain untuk pemenuhan kebutuhan dan meningkatkan hubungan antar anggota masyarakat.

g. Kelembagaan
    Lembaga-lembaga pemerintahan seperti birokrasi, angkatan bersenjata, ataupun partai politik mempertemukan berbagai kepentingan di kalangan masyarakat sehingga membentuk kepentingan nasional, watak kerja, dan pelayananya.

6 komentar:

Penyelesaian Sengketa Dalam Hukum Internasional

PENYELESAIAN SENGKETA DALAM HUKUM INTERNASIONAL     Penyelesaian sengketa dalam hukum internasional, baiklah sebelum penulis aka...